Minggu, 19 Juni 2016

Job Sheet Memandikan Pasien

Edit Posted by with No comments
Job Sheet Tekhnik Memandikan Pasien Disusun oleh: 1. Sintha Sunarsih 2. Suci Fitria 3. Sucita Dwi Lestari 4. Tia Yupita Sari Akademi Kebidanan Abdurrahman Palembang Tahun Ajaran 2016 Memandikan Pasien A. Pengertian Memandikan Pasien Memandikan pasien merupakan tindakan keperawatan yang dilakukan pada pasien yang tidak mampu mandi secara mandiri atau memerlukan bantuan. Dengan cara membersihkan pasien dengan air dan sabun. Tujuan: 1. Membersihkan kulit dan menghilangkan bau badan 2. Memberikan rasa nyaman pada pasien 3. Mencegah infeksi pada kulit 4. Mendidik pasien dalam kebersihan perseorangan Indikasi: 1. Pada pasien baru, terutama bila kotor sekali dan keadaan umumnya memungkinkan 2. Pada pasien yang dirawat, sekurang-kurangnya 2 kali sehari dengan kondisinya 3. Pasien bed rest total 4. Pada pasien yang tidak dapat mandi sendiri Kontra Indikasi: 1. Pada pasien luka bakar 2. Pada pasien yang koma B. Prosedur dan Teknik Memandikan biasanya dilakukan pada jam-jam tertentu sesuai dengan kebijakan rumah sakit atau sesuai dengan kebutuhan. Sebelum memulai memandikan, hal yang harus dipersiapkan adalah peralatan. Peralatan yang digunakan adalah: Bak instrumen berisi handscoon 1 pasang Baskom besar 2 buah Waslap 3 buah Sabun mandi dalam tempatnya Handuk 2 buah ( 1 ukuran sedang, 1 ukuran besar) Selimut mandi Kamper spritus dalam tempatnya Pakaian bersih pasien Tempat untuk pakaian kotor Air panas dalam tempatnya Pispot dan urinal Perlak dan pengalas Air DTT Kapas kering Tempat sampah 1 set perlengkapan cuci tangan Catatan: • Proses memandikan ditempat tidur pada pasien dengan ketergantungan total adalah dengan membasuh daerah kepala dan kemudian turun sampai ke anggota badan yang paling bawah • Apabila pasien dalam keadaan sadar penuh, tawarkan dahulu apakah klien memiliki sabun tersendiri terutama untuk wajah atau klien tidak menghendaki menggunakan sabun sama sekali • Proses memandikan diawali dengan mencuci tangan dan memastikan privasi pasien • Dengan menggunakan sarung tangan, letakkan perlak didaerah yang mungkin terkena aliran air agar tidak mengotori tempat tidur • Dengan menggunakan waslap yang telah dibasahi air usaplah wajah klien dengan hati-hati dan pertahankan komunikasi yang baik, kemudian gunakan sbaun dan bilas dengan menggunakan air bersih pada baskom lainnya • Saat membasuh dada, tangan dan perut, letak perlak adalah dibawah tangan dan sedikit tertindih badan. Pada proses ini privasi pasien pada anggota bawah harus tetap dijaga • Apabila posisi klien dalam keadaan duduk maka, letakkan handuk dipangkuan diatas paha klien • Teknik ini dilanjutkan sampai anggota tubuh yang paling bawah • Saat membasuh punggung, klien diposisikan miring kanan atau ke kiri. Memposisikan seperti ini selain bertujuan untuk membasuh juga sebagai kesempatan bagi klien dalam upaya latihan mobilisasi • Pada saat memandikan ini, juga bisa dilakukan untuk mengganti baju dan sprei klien C. Pelaksanaan 1. Memberi tahu dan menjelaskan pada pasien tentang tindakan yang akan dilakukan 2. Inform consent 3. Menyiapkan alat-alat disebelah pasien 4. Memasang sampiran, menutup pintu dan jendela 5. Mencuci tangan dibawah air mengalir dan dikeringkan dengan handuk 6. Memakai handscoon 7. Sebelum dimandikan tanyakan pada pasien apakah mau buang air kecil atau tidak ( bila diperlukan berikan pot dan urinal) 8. Menyingkirkan bantal dan guling yang tidak dipakai 9. Memasang selimut mandi, lipatan bagian atas dipegang oleh pasien, lipatan bagian bawah ditarik bersama-sama dengan sprei atas 10. Melipat sprei atas dan selimut 11. Menanggalkan pakaian atas pasien dan memasukkan ke dalam tempat pakaian kotor 12. Membentangkan handuk ukuran sedang kebawah kepala 13. Bersihkan muka, telinga dan leher pasien dengan waslap ( untuk muka pasien ditanyakan apakah pasien mau memakai sabun atau tidak) 14. Mengeringkan muka, telinga dan leher pasien dengan handuk ukuran sedang 15. Mengangkat handuk dari bagian kepala, kemudian handuk dan waslap digantungkan pada rak handuk 16. Membentangkan handuk ukuran besar dibawah lengan pasien yang jauh dari perawat lalu dicuci mulai dari lengan sampai kejari-jari pasien 17. Mengeringkan dengan handuk lalu memasukkan tangan kebawah selimut 18. Melakukan dengan cara pada lengan yang lain 19. Meletakkan kedua tangan keatas kepala 20. Menurunkan selimut mandi sampai perut bagian bawah 21. Membentangkan handuk diatas selimut mandi 22. Memandikan dengan bersih dada, ketiak, perut, kemudian dikeringkan dengan handuk 23. Menarik selimut mandi kearah kepala pasien sampai menutup dada 24. Mengganti air dibaskom dengan air yang bersih 25. Memiringkan pasien dan membentangkan handuk dibelakang punggung 26. Memandikan bagian kuduk, punggung sampai belakang 27. Mengeringkan dengan handuk 28. Menggosok kamper spritus dengan sedikit tekanan sampai kering dan tidak boleh dikipas 29. Menuangkan talk pada telapak tangan perawat, diratakan kemudian digosokkan pada kuduk, punggung dan bokong pasien secara merata 30. Mengenakan pakaian atas yang bersih lalu diterlentangkan kembali 31. Menanggalkan pakaian bawah pasien dan dimasukkan ke dalam tempat pakaian kotoe 32. Membentangkan handuk dibawah tungkai yang jauh dari perawat dengan posisi kaki ditekuk 33. Bersihkan dari pangkal paha sampai keujung-ujung jari kaki lalu di keringkan,dilakukan pada kaki yang lain dengan cara yang sama 34. Mengganti air di baskom dengan air yang bersih 35. Membentangkan handuk di bawah bokong,mencuci dengan bersih alat kelamin dan sekitarnya sampai lipatan paha,kemudian di keringkan dengan handuk 36. Menaburkan talk sedikit pada lipatan paha,lalu diratakan dengan kapas,pada laki-laki juga,dibawah skrotum,membuang kapas ke dalam tempat sampah 37. Mengenakan pakaian bawah pasien 38. Menarik selimut dan sprei ke atas bersama bagian bawah perut selimut mandi 39. Angkat selimut mandi , kemudian digantungkan pada rak handuk 40. Merapikan pasien dan tempat tidur 41. Membersihkan semua alat 42. Mencuci tangan dibawah air mengalir dan dikeringkan dengan handuk 43. Membuka kembali sampiran Perhatian:  Bila air sudah kotor , air itu harus diganti  Sela-sela jari tangan harus dibersihkan dan dikeringkan benar-benar . demikian juga lipatan paha , ketiak , belakang telinga , bokong dan pusat .  Sewaktu memandikan pasien perhatikan keadaan umum , bila ada luka atau tanda-tanda merah pada tubuh harus laporkan  Hindari rasa malu pasien dengan cara mengajak pasien bercerita  Pasien baru yang dalam keadaan kotor, di mandikan di atas brangkar sebelum di pindahkan ke tempat tidur  Periksa suhu air, bila pasien memakai air hangat dengan mencelupkan siku perawat ke dalam air hangat  Setelah selesai memandikan , washlap langsung dicuci , kemudian digantungkan pada rak handuk pasien yang bersangkutan  Tidak boleh mencampur dan mencuci washlap bersama dengan kepunyaan pasien lain  Pakaian kotor pasien : 1) Jika dibawa dari rumah , dilipat dan dimasukkan ke dalam lemari kecil pasien 2) Jika milik rumah sakit dimasukkan ke tempat pakaian kotor Personal Hygiene Personal Hygiene Personal Hygiene adalah suatu tindakan memelihara kebersihan dan kesehatan seseorang untuk kesejahteraan fisik dan psikis. Ukuran kebersihan atau penampilan seseorang dalam pemenuhan kebutuhan Personal Hygiene berbeda pada setiap orang sakit karena terjadi gangguan pemenuhan kebutuhan. Perawat dapat memberikan informasi-informasi tentang personal hygiene yang lebih baik terkait dengan waktu atau frekuensi aktifitas, dan cara yang benar dalam melakukan perawatan diri. Konsep Personal Hygiene Dalam kehidupan sehari-hari kebersihan merupakan hal yang sangat penting dan harus diperhatikan karena kebersihan akan mempengaruhi kesehatan dan psikis seseorang. Kebersihan itu sendiri dangat dipengaruhi oleh nilai individu dan kebiasaan. Hal-hal yang sangat berpengaruh itu di antaranya kebudayaan , sosial, keluarga, pendidikan, persepsi seseorang terhadap kesehatan, serta tingkat perkembangan. Jika seseorang sakit, biasanya masalah kebersihan kurang diperhatikan. Hal ini terjadi karena kita menganggap masalah kebersihan adalah masalah sepele, padahal jika hal tersebut dibiarkan terus dapat mempengaruhi kesehatan secara umum. Personal Hygiene berasal dari bahasa Yunani yaitu personal yang artinya perorangan dan hygiene berarti sehat. Kebersihan seseoang adalah suatu tindakan untuk memelihara kebersihan dan kesehatan seseoran untuk kesejahteraan fisik dan psikis. 1. Oral hygiene (membersihkan mulut pasien Definisi Membersihkan mulut adalah membersihkan rongga mulut, lidah dan gigi dari semua kotoran atau sisa makanan dengan menggunakan kain kasa atau kapas yang dibasahi air bersih. B. Indikasi 1. Pada pasien lumpuh 2. Pada pasien sakit berat 3. Pada pasien apatis 4. Pada pasien stomatitis 5. Pada pasien yang mendapatkan oksigenasi dan Naso Gastrik Tube (NGT), 6. Pada pasien yang lama tidak menggunakan mulut 7. Pada pasien yang tidak mampu melakukan perawatan mulut secara mandiri. 8. Pada pasien yang giginya tidak boleh di gosok dengan sikat gigi misalkan karenatomatitis hebat 9. Pasien sesudah operasi mulut atau yang menderita patah tulang rahang. C. Kontraindikasi 1. Perhatikan perawatan mulut pada pasien yang menderita penyakit diabetes dapat beresiko stomatitis ( penyakit yang disebabkan oleh kemoterapi, radiasi dan itubasi selang nase gratik ) 2. Luka pada gusi jika terlalu kuat membersihkannya D. Pelaksanaan 1. Alat dan bahan a. Pengalas (perlak dan kain) b. Bengkok 1 buah (2 buah jika pasien sadar) c. Kasa tebal lembab yang dibasahi dengan NaCl 0,9% atau air garam d. Sudip lidah yang telah di balut dengan kasa (tidak perlu pada pasien yang sadar) e. Pinset anatomi 1 buah f. Tisu pada tempatnya g. Boraks gliserin (jika perlu) h. Gentian violet (jika perlu) i. Lidi kapas (jika perlu) j. Air untuk berkumur dalam gelas (jika pasien sadar) 2. Cara kerja a. Kaji kebutuhan pasien b. Jelaskan perihal tindakan yang akan dilakukan. c. Siapkan alat-alat sesuai kebutuhan pasien pada troli d. Dekatkan alat-alat ke tempat tidur pasien. e. Cuci tangan f. Atur posisi (miringkan kepala pasien) g. Pasang pengalas dibawah dagu. h. Letakkan bengkok dibawah dagu pasien. i. Ambil kasa tebal yang telah dilembabkan dengan NaCl 0,9% atau air garam. j. Minta pasien untuk membuka mulut k. Membersihkan mulut  Bersihkan langit-langit mulut dengan cara menariknya dari arah dalam ke luar.  Bersihkan gusi bagian dalam atas sebelah kanan dan kiri.  Bersihkan gigi bagian dalam atas sebelah kanan dan kiri.  Gusi bagian dalam bawah sebelah kanan dan kiri.  Gigi bagian dalam bawah sebelah kanan dan kiri  Gusi bagian luar atas sebelah kanan dan kiri.  Gigi bagian luar atas sebelah kanan dan kiri.  Gusi bagian luar bawah sebelah kanan dan kiri.  Gigi bagian luar bawah sebelah kanan dan kiri.  Dinding mulut  Lidah bagian atas dan bawah. l. Keringkan bibir dengan tisu m. Oleskan gliserin/gentian violet pada bibir n. Keringkan bibir dengan tisu o. Angakt bengkok dan pengalas p. Atur posisi pasien q. Rapikan alat-alat r. Cuci tangan s. Observasi keadaan pasien t. Catat tindakan yang dilakukan dan hasilnya. 2.Mencuci rambut pasien Definisi: Mencuci rambut adalah menghilangkan kotoran rambut dan kulit kepala dengan menggunakan sampo. Indikasi 1. Pasien yang rambutnya kotor dan keadaan umumnya mengizinkan. 2. Bagi pasien yang berkutu dan sebelum dicuci harus diobati dan di pasang kap kutu lebih dulu. 3. Pasien yang akan menjalani operasi besar ( Bila keadaan umum mengizinkan). Kontraindikasi 1. Apabila teridentifikasi lesi actual ketidak normalan ada kulit kepala 2. Intregritas kulit kepala berhubungan dengan gangguan parasit Pelaksanaan: 1. Alat dan bahan a. Pengalas b. Sisir biasa c. Tisu dan tempatnya d. Bengkok berisi larutan lisol 2-3% e. Kantong plastic f. Karet pengikat (jikaperlu) g. Minya krambut (jikaperlu) h. Peniti (jikaperlu) i. Talang karet (perlak dan handuk yang dibuat sebagai talang) j. Handuk 1 buah k. Sampo l. Kom kecil 1 buah m. Kain kasa dan kapas bulat dalam tempatnya n. Gayung air o. Baskom berisi air hangat (±400 C) p. Ember kosong q. Kain pel. 2. Cara kerja a. Identifikasi kebutuhan pasien b. Identifikasikan tingkat kemandirian pasien terkait kemampuan mencuci rambut c. Lakukan kontrak dengan pasien (waktu, tempat dan tindakan) d. Informasikan tujuan dilakukannya tindakan e. Siapkan alat-alat dan susun di troli f. Bawa alat-alat ke dekat pasien g. Angkat bantal, lalu pasang pengalas dan handuk di bawah kepala pasien h. Pasang ujung rambut di atas bahu pasien i. Atur posisi kepala pasien agar berada di pinggir tempat tidur j. Pasang talang di bawah kepala pasien dengan ujung talang dimasukkan ke dalam ember kosong, alasi ember dengan kain pel k. Sisir rambut pasien l. Tutup lubang telinga dengan kasa dan jika perlu tutup juga mata pasien m. Basahi rambut mula dari pangkal sampai ke ujung rambut. n. Oleskan sampo ke seluruh permukaan kulit kepala dan batang rambut kemudian usap sambai berbusa o. Bilas rambut sampai bersih p. Angkat penutup telinga dan mata q. Angkat talang masukkan karet ke dalam ember dan angkat handuk r. Keringkan rambut dengan handuk, jika perlu dibungkus s. Sisir rambut t. Atur kembali posisi pasien (jika pasien pada posisi tidur, alasi bantal dengan handuk) u. Rapikan kembali alat-alat v. Cuci tangan w. Observasi keadaan pasien x. Catat tindakan yang dilakukan dan hasilnya 3. Memotong kuku pasien Definisi: Memotong kuku adalah mengurangi panjang kuku tangan dan kuku kaki dengan menggunakan alat pemotong kuku agar kotoran tidak masuk ke dalam tubuh melalui kuku sehingga kuku tetap dalam keadaan sehat dan bersih. Menjaga kebersihan kuku merupakan aspek penting dalam mempertahankan perawatan diri karena kuman dapat masuk ke dalam tubuh melalui kuku. Yang bermanfaat mencegah infeksi, rasa nyaman pada pasien, mencegah musuknya mikroorganisme ke dalam kuku yang panjang, bau kaki dan cidera pada jaringan lunak B. Indikasi 1. Pada pasien yang kukunya panjang yang tidak dapat melakukan sendiri. C. Kontraindikasi 1. Memotong kuku pasien tidak terlalu dalam 2. Pada pasien diabetes memotong kuku harus dengan hati hati karena bisa berakibat fatal D. Pelaksanaan 1. Alat dan bahan a. Gunting kuku dan pengikir b. Bengkok berisi larutan lisol 2-3 % 1 buah c. Baskom berisi air hangat (40-42˚C) 1 buah d. Baskom berisi air bersih 1 buah e. Handuk 1 buah f. Pengalas perlak atau kain 1 buah g. Sikat kuku 1 buah h. Sabun 1 buah i. Aseton dan kapas 1 buah j. Lesion atau minyak 1 buah k. Kain pel 1 buah (jika pelu) 2. Cara kerja a. Identifikasi kebutuhan pasien. b. Jelaskan prosedur dan tindakan yang akan dilakukan. c. Siapkan alat-alat sesuai dengan kebutuhan pasien. d. Cuci tangan. e. Pasang sampiran/penutup pintu. f. Atur posisi pasien. g. Pasang pengalas di bawah tangan tepat pada bagian kuku yang akan dibersihkan. Bersihkan cat kuku dengan aseton (bila pasien menggunakan cat kuku), kemudian letakkan baskom berisi air hangat. h. Rendam kuku tangan dengan air hangat selama 1-2 menit. i. Sikat kuku dengan sikat khusus kuku dan sabun, lalu bersihkan dan keringkan. j. Dekatkan bengkok berisi larutan lisol 2-3% kepasien. Kemudian tangan diletakkan diatasnya. Potong kuku tangan dengan lurus dan tidak boleh sampai batas dasar kuku, kemudian kikir pinggiran-pinggiran kuku. k. Cuci kuku dan tangan dengan air bersih dan keringkan (jika perlu berikan lotion pada jari-jari). l. Angkat pengalas dan pindahkan ketangan yang lainnya. Lakukan langkah-langkah g sampai dengan j. m. Atur kembali posisi pasien. n. Rapikan alat-alat dan kembalikan ketempatnya o. Cuci tangan. p. Observasi keadaan pasien. q. Cacat tindakan yang dilakukan dan hasilnya. 4.Perineal hygiene (genetalia/kelamin) A. Definisi Membersihkan alat kelamin merupakan menjaga kebersihan genetalia dengan membilas bagian-bagian tersebut dengan air matang dan sabun setelah buang air besar dan buang air kecil. B. Indikasi 1. Dikhususkan pada area genital yang terkena edema 2. Pada psien yang tidak mampu secara mandiri merawat kelaminnya C. Kontraindikasi 1. Berikan perhatian pada pasien yang sedang menstruasi 2. Membersihkan genetalia harus bersih agar tidak menimbulkan jamur. D. Pelaksanaan 1. Alat dan bahan a. Pengalas (perlak dan handuk) b. Selimut ekstra c. Kapas sublimat dalam tempatnya d. Sarung tangan lateks 1 pasang e. Bengkok 2 buah f. Bed pan 1 buah g. Botol berisi air hangat h. Tisu toilet i. Pinset anatomis 1 buah (jika sarung tangan tidak ada) j. Kasa steril (jika perlu) k. Duk atau pembalut (jika perlu) l. Celana dalam bersih (jika perlu). 2. Cara kerja a. Kaji kebutuhan pasien b. Jelaskan kepada pasien mengenai tindakan yang akan dilakukan. c. Siapkan alat-alat d. Dekatkan alat-alat ke tempat tidur pasien. e. Tutup jendela dan pintu atau pasang sampiran. f. Mencuci tangan g. Pasang selimut ekstra. h. Pasang pengalas dibawah bokong pasien i. Lepaskan pakaian bawah pasien j. Atur posis  Posisi dorsal recumbent (M shape) pada wanita  Posisi supine (V shape) pada pria k. Bungkuus kaki pasien dengan sudut selimut dan bagian tengah menutupi daerah pubis (jika selimut lebar) atau buka selimut sampai atas pubis l. Letakkan bengkok dan kapas sublimat di dekat bokong pasien m. Pasang sarung tangan n. Membersihkan genetalia  Membersihkan vulva (wanita) Buka labia mayora dengan tangan kiri dan tangan kanan memegang kapas sublimat. Bersihkan labia mayora dengan kapas sublimat dari atas ke bawah 1 kali usap. Bersihkan perineum 1 kali usap.  Membersihkan penis (pria) Pasang penis dengan tangan kiri, sementara tangan kanan memegang kappa sublimat. Bersihkan gland penis dari ujung kea rah bawah dengan cara memutar (bagi pasien yang belum disunat, tarik prepetium kea rah gland penis dan kembalikan seperti semula jika sudah dibersihkan). Bersihkan batang penis dari atas ke bawah. Bersihkan skrotum, dari arah atas ke bawah mengarah ke rectum. o. Pasang bed pan di bawah bokong pasien p. Basuh daerah genitalia dengan air hangat q. Keringkan vulva dengan tisu r. Angkat bed pan s. Oleskan obat merah(jika ada luka) t. Pasang pembalut dari celana (jika ada menstruasi atau lochia) pada wanita u. Atur posisi pasien v. Angkat pengalas w. Ganti selimut ekstra dengan selimut pasien x. Rapikan alat-alat dan kembalikan ke tempat semula y. Cuci tangan z. Buka sampiran/pintu/jendela aa. Observasi keadaan pasien bb. Catat tindakan yang dilakukan dan hasilnya Daftar Pustaka Sumber:daftar tilik Akademi Kebidanan Abdurrahman Palembang http://uciksusanti.blogspot.co.id/p/prosedur-memandikan-klien.html http://dinirudy.blogspot.co.id/2012/04/normal-0-false-false-false-en-us-x-none.html

0 komentar:

Posting Komentar